sosiologi dapat di fungsikan sebagai pemecah gejala sosial seperti lunturnya rasa cinta budaya lokal. berikan solusi untuk mengatasi lunturnya rasa cinta pada budaya lokal
sosiologi dapat di fungsikan sebagai pemecah gejala sosial seperti lunturnya rasa cinta budaya lokal. berikan solusi untuk mengatasi lunturnya rasa cinta pada budaya lokal
solusi agar tidak luntunya rasa cinta pada budaya lokal yaitu dengan selalu mempelajari budaya itu sendiri dengan rasa cinta yang selalu ditumbuhkan. semoga membantuSosiologi dapat di fungsikan sebagsi pemecah gejalah sosial seperti lunturnya rasa cinta pada budaya lokal berikan solusi untuk mengatasi lunturnya rasa cinta pada pada bufay
Jawaban:
Solusi untuk mengatasi lunturnya rasa cinta pada budaya lokal adalah:
1)Melakukan promosi.
2)Sering mengadakan pertunjukan tentang budaya lokal.
3)Memberi penyuluhan mengenai pentingnya melestarikan budaya lokal.
4)Membuat budaya tersebut terlihat semenarik mungkin.
Penjelasan:
semoga membantu maaf kalau salah ^_^
sosiologi dapat difungsikan sebagai pemecah gejala sosial seperti luntur nya rasa cinta pada budaya lokal
Jawaban:
solusi agar tidak luntunya rasa cinta pada budaya lokal yaitu dengan selalu mempelajari budaya itu sendiri dengan rasa cinta yang selalu ditumbuhkan.
Penjelasan:
Jadikan jawaban tercerdas ya:D
Bagaimana cara orang sosiolog menghadapin ancaman cinta dalam masyarakat
Jawaban:
Sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan antarmanusia sudah selayaknya menyentuh pandangan tentang cinta. Cinta, meskipun begitu sulit didefinisikan secara pasti, tidak dapat dielakkan adalah salah satu faktor terbesar dalam berlangsungnya transaksi antarindividu.
Penjelasan:
1.Rasional atau Irasional?
Umumnya, cinta sering kali dianggap sebagai sesuatu yang irasional. Peribahasa bahwa “cinta itu buta” rasa-rasanya diterima saja oleh hampir semua orang. Namun, benarkah cinta itu sepenuhnya irasional? Di sini penulis akan mencoba memberi pandangan baru: interaksi atas dasar romantisme cinta adalah juga rasional.
2.Altruis sekaligus Egois
Altruisme cinta memang hal yang sudah dimaklumi adanya. Para pecinta tidak segan untuk mengorbankan hal-hal yang dimillikinya untuk kebahagiaan kekasih. Asal kau bahagia, itu prinsipnya.pecinta tidak lagi menjadi altruis, tetapi juga egois. Dia memang menjadi altruis karena rela berkorban demi kepentingan kekasihnya Namun, di sisi lain, dia juga egois, karena pengorbanan itu dilakukan bukan demi kekasihnya
3.Institusionalisasi Cinta: Antara Tanggung Jawab dan Belenggu
pernikahan tidak hanya menjadikan cinta memiliki fungsi yang sepenuhnya positif. Komisi Nasional (Komnas) Perempuan mencatat sebanyak 335.062 pengaduan kepada Pengadilan Agama mengenai kekerasan terhadap istri yang berujung perceraian.
4.Cinta yang Memersatukan?
Rasanya cinta adalah satu-satunya hal yang dianggap positif tetapi tidak boleh dibagi-bagi. Semakin dibagi semakin negatif. Sebab itulah perselingkuhan dan pelakor selalu dianggap sebagai keburukan dalam tradisi masyarakat kita. Bahkan poligami yang terlegitimasi pun bisa dianggap sebagai pengkhianatan atas pasangan. Sampai di sini, mungkin kita perlu mempertanyakan prinsip cinta yang memersatukan.
Semoga membantu!!
Jadikan terbaik ya
Komentar
Posting Komentar